Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) D.I. Yogyakarta (DIY) menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) 2019 pada Sabtu-Ahad, 26-27 Januari 2019 di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Rakerwil pada tahun ini mengusung tema “penguatan Akuntabilitas untuk Lazismu DIY berkemajuan”.
Menurut Cahyono S.Ag ketua Lazismu DIY selain lazismu sebagai lemabaga sosial yang fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat juga dituntut untuk mampu menghimpun, menyalurkan dan melaporkan ZISKA dengan baik.
“untuk itu pada rakerwil tahun ini mengusung tema tersebut, selain sebagai peningkatan kapasitas amil juga penguatan Akuntabilitas sangatlah penting bagi suatu lembaga terutama lembaga sosial seperti Lazismu. Akuntabilitas dapat dilihat dari segi pembukuan yang harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dengan bukti yang sah.” Ungkap Cahyono.
Dalam sambutannya, Cahyono menyampaikan bahwa Rekerwil pada tahun ini akan diikuti oleh Lazismu Kantor Layanan (KL) se-DIY, Lazismu KL yang ada di Amal Usaha (AUM), Lazismu KL Mitra dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-DIY dengan jumlah sekitar 200 peserta.
Selain itu, lazismu DIY juga mengundang Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-DIY, KEMENAG DIY , BAZNAS se-DIY dan majelis lembaga yang ada di PWM DIY.
Cahyono menambahkan, perlu adanya kerjasama antar majelis dan lembaga dalam mentasyarufkan sehingga bisa menembus kelapisan masyarakat yang paling bawah.“kerjasama majelis lembaga bisa menjadi model pentasyarufan yang baik, sehingga perlu menjalin kerjasama yang kuat.” Imbuh cahyono.
Cahyono berharap, Majelis, Lembaga dan semua pihak membantu syiar Lazismu, karena saat ini lazismu sudah menjadi lembaga amil zakat Nasional. “Lazismu pada tahun ini di harapkan menjadi lembaga amil yang kuat secara organisasi kelembagaan, kuat pengaruh dan kuat secara legal formal.” Ungkapnya.
Cahyono juga melaporkan bahwa sudah dua bulan dan dua bulan kedepan melakukan pendampingan penyusunan laporan keuangan kepda 25 KL untuk proses audit eksternal Lazismu. Pendampingan ini bekerjasama dengan dosen serta mahasiswa dari Prodi Akuntansi UAD, Prodi Akuntansi Vokasi UMY dan Prodi Kauntansi UAD.
“Alhamdulillah sudah 90% hasil pendampingan laporan keuangan sudah masuk datanya ke wilayah. Artinya tinggal 1-2 tahap lagi bisa menjadi laporan yang akuntable. Hal itu menunjukkan bahwa kekuatan lazismu akan layanan pelaporan yang standar sudah mulai terbangun.” Papar Cahyono.
Cahyono memaparkan dalam Rakerwil kali ini akan di isi dengan materi dari lazismu pusat yang akan di sampaikan oleh Hilman Latief, M.A., Ph.D mengenai Arah kebijakan strategi Lazismu Nasional 2019, materi kedua adalah strategi pembuatan laporan keuangan yang akuntabel yang disampaikan oleh Dr. Ahim Abdurahim, S.E., M.Si., AK, SAS, CA, materi ketiga merupakan best practice dari KL lazismu, materi ke empat dari Dewan Syariah Lazismu pusat mengenai Kajian Tarjih Fiqhu Zakat dan Pendayagunaan untuk Pemberdayaan ummat.
Dalam kesempatan yang sama, Misbahrudin S.Ag., M.M Kasi Pemberdayaan Zakat Kemenag DIY mengatakan sebagai lembaga zakat harus memiliki kepatuhan syari dan kepatuhan regulasi. Untuk regulasi, sebagai lembaga zakat yang berbasis organisasi, maka akan di berikan kemudahan dalam proses pengurusan regulasi. Selain itu, Misbahrudin menjelaskan bahwa semakin cepat Zakat di tasyarufkan maka akan semakin baik.
Dalam sambutannya sekaligus membuka acara Rakerwil Lazismu DIY 2019, Arif Jamali Muis, S.Pd., M.Pd selaku Pimpinan wilayah muhammadiyah DIY menegaskan bahwa lembaga lazismu adalah lembaga yang wajib ada, kalau tidak ada berarti tidak melestarikan budaya filantropi muhammadiyah.
Kedepannya Arif Jamali menghimbau agar dalam pentasyarufannya lazismu harus kreatif dengan mengajak majelis dan lembaga serta melakukan inovasi atau cara yang baru dalam berdonasi. (U.Q)