Tim dokter Muhammadiyah Aid dan IndoneSian Humanitarian Alliance (IHA) yang dipimpin dr. Corona Rintawan, setelah mendapat ijin dari Pemerintah Bangladesh, mulai Rabu 27 September, pukul 15.00 waktu Coxs Bazar Bangladesh mulai menyelenggarakan pengobatan gratis dj Posko Kesehatan Kamp Thanhkalli Coxs Bazar, perbatasan Bangladesh-Myanmar.
Tim medis terdiri 4 dokter dan perawat PKU dan RS Muhammadiyah dan 2 dokter Bangladesh. Mereka bertugas hingga 6 Oktober, yamg selanjutnya akan diganti dengan tim baru. Posko kesehatan akan berlangsung hingga 6 bulan ke depan.
Sejak dibuka, berduyun-duyun para pasien bayi, balita, anak-anak, mudan dan orang tua. Mereka rata-rata mengalami sakit kulit, luka-luka ringan, ibu hamil, malnutrusi, diare, panas, demam, dan saluran pernafasan.
Dalam kondisi cuaca yang tidak bersahabat, hujan lebat dan terik panas, dan kondisi sanitasi, pasokan air bersih yang minim dan juga makanan pokok, diperkirakan daya tahan fisik para pengungsi semakin mengkhawatirkan dan mudah jatuh sakit.
Di Thangkalli, terdapat kurang lebih 100 ribu jiwa. Tim Kesehatan Muhammadiyah Aid/IHA siap melayani 500-700 pasien, mulai jam 09.00-16.00.
Mengingat jumlah pasien dan kebutuhan medis yang besar, diperlukan penambahan tim medis dan alat kesehatan dan obat-obatan yang cukup. Tim medis juga perlu tim penerjemah lokal supaya dapat melayani para pengungsi secara tepat dan telat.
Thangkalli Refugee Camp, Cox Bazar, 27 September 2017
Andar Nubowo
Dirut Lazismu/Muhammadiyah Aid