SUKABUMI – Penanganan darurat bencana di Sukabumi, Jawa Barat, pasca-banjir bandang yang terjadi pada Selasa dan Rabu, 3–4 Desember 2024, masih berlangsung. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau para pemangku kepentingan untuk segera mengaktifkan posko tanggap darurat bencana. Imbauan ini disampaikan melalui laman resmi BNPB pada Jumat, 6 Desember 2024.
Kepala BNPB, Mayjen TNI Suharyanto, menyatakan bahwa bencana tersebut telah merusak 1.260 rumah, terdiri atas 428 rumah rusak berat, 230 rumah rusak sedang, dan 602 rumah rusak ringan.
Menanggapi seruan BNPB, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Barat bersama Lazismu mendirikan Pos Koordinasi (Poskor) dan Pos Pelayanan (Posyan). Menurut Ade Irvan Nugraha, pada Senin, 9 Desember 2024, Poskor berada di Universitas Muhammadiyah Sukabumi, sementara Posyan didirikan di Jalan Tangkil–Agrabinta, Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi.
“Kedua pos ini berfungsi sebagai pusat informasi dan koordinasi penanganan bencana selama masa tanggap darurat,” jelasnya. Poskor dikoordinasikan oleh Andir Moewashi Idharoel Haq, Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
Situasi Terkini dan Penanganan di Lokasi Terdampak
Ade Irvan melaporkan bahwa asesmen telah dilakukan di enam desa terdampak, yaitu Desa Lembur Sawah, Cibadak, Bantarsari, Sirnasari, Pabuaran, dan Ciwalat. Berdasarkan data yang dihimpun, para penyintas telah mengungsi ke tempat aman pada Ahad, 7 Desember 2024.
Relawan Muhammadiyah juga telah disebar ke enam lokasi pendampingan, yakni Kampung Pucang Kalong, Parungseah, Panembong, Sindanghayu, Nagrog, Muara Cihaur, Eretan, dan Cieurih. Selain itu, mereka telah melaksanakan asesmen kesehatan dan pembersihan rumah terdampak bersama warga di Curug Luhur serta melakukan asesmen di Kecamatan Sagaranten.
Aktivasi Poskor dan Penyaluran Bantuan
Relawan Muhammadiyah bersama Lazismu mengoptimalkan layanan posko di Desa Sagaranten. Rencana pembukaan pos pelayanan tambahan juga disiapkan di Desa Nyalindung dan Warung Kiara. Pos pelayanan ini bertujuan untuk mempercepat akses bantuan kepada warga terdampak, sekaligus memfasilitasi distribusi logistik.
Sebagai bagian dari upaya pemulihan, Pimpinan Muhammadiyah Sukabumi juga merencanakan langkah-langkah lanjutan, seperti layanan kesehatan, dukungan psikososial, dan pendidikan darurat.
Tidak hanya di Sukabumi, Muhammadiyah Cianjur juga merespons bencana tanah gerak di wilayahnya dengan membuka Pos Koordinasi yang dipimpin oleh Majid.
Hingga berita ini ditayangkan, Lazismu telah menyalurkan bantuan makanan siap saji Rendangmu sebagai bagian dari program kemaslahatan BPKH, serta berbagai bantuan dasar lainnya untuk mendukung masa tanggap darurat.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/MDMC Jabar]
Baca berita lainnya di LAZISMU DIY