fbpx

Isma, Penerima Beasiswa Sang Surya LazisMU DIY Ikut Serta dalam Kampus Mengajar Angkatan 7

Isma Rani Tatsniyah sebagai peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 7 di SD Muhammadiyah Pepe. Program Kampus Mengajar merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Program ini diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Perempuan yang sering dipanggil dengan Isma merupakan salah satu  penerima Beasiswa Sang Surya Batch 2 yang merupakan seorang mahasiswi dari Universitas Negeri Yogyakarta dengan Departemen Pendidikan Akuntansi angkatan 2021.  Isma mengikuti program Kampus Mengajar selama kurang lebih 4 bulan. Program Kampus Mengajar merupakan kesempatan mahasiswa untuk berkontribusi dalam bidang pendidikan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik.

Kampus Mengajar merupakan kegiataan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan membuka ruang bagi mahasiswa untuk bisa mengaplikasikan keahlian serta ilmu pengetahuan dalam membantu siswa di satuan pendidikan. Mahasiswa diharapkan menjadi inspirasi bagi peserta didik untuk memperluas cita-cita serta wawasan. Mahasiswa akan mengabdi sebagai mitra sekolah SD, SMP dan SMK yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu sekolah yang menjadi penugasan mahasiswa Kampus Mengajar yaitu di SD Muhammadiyah Pepe. Sekoalah DasarMuhammadiyah Pepe beralamat Desa Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Program Beasiswa Sang Surya merupakan program Pilar Pendidikan LazisMU untuk Perguruan Tinggi guna peningkatan akses pendidikan lanjut yang berkualitas dengan memberikan kesempatan generasi muda yang berprestasi namun menghadapi kendala ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi.

Setelah melewati tahap seleksi Isma ditetapkan salah satu anggota program Kampus Mengajar Angkatan 7. Seleksi yang ditempuh meliputi seleksi administrasi dan seleksi subtansi. Seleksi administrasi dan verifikasi seluruh dokumen pendaftaran. Untuk seleksi substansi meliputi tes Literasi dan Numerasis serta Survei Kebinekaan.

Isma mengikuti program Kampus Mengajar selama kurang lebih 4 bulan. Mahasiswa mendapatkan pembekalan dari tim kampus mengajar untuk dapat berkolaborasi kepada guru dan sekolah. Awal ditugaskan di sekolah penugasaan, mahasiswa melakukan observasi dan melakukan Pre Test AKM. Penyusunan Rancangan Aksi Kolaborasi dapat meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa.

Pada Pelaksanaan Program Kampus Mengajar Isma , terlibat pada asistensi mengajar, membantu adaptasi teknologi, dan meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi melalui program kerja yang sudah disusun. Program yang diadakan untuk meningkatkan literasi salah satunya melalui perpustakan, pembuatan pojok baca dan menambah koleksi buku.  Sedangkan program yang dilakukan untuk meningkatkan numerasi yaitu dengan membuat media pembelajaran yang menarik seperti tangga numerasi, mading bangun ruang, dan ular tangga keberagaman.  Untuk program untuk meningkatkan literasi dan numerasi meliputi literasi camp, program mengenal uang dan pembuatan celengan botol bekas.

“Alhamdulilah diberikan kesempatan untuk dapat mengikuti program kampus mengajar. Program ini dapat melatih softskil dan hardskill mahasiswa. Dengan program kampus mengajar maka akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman mengajar. Melalui program kampus mengajar mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi langsung pada bidang pendidikan di Indonesia. Salah satunya meningkatkan literasi dan numerasi siswa. Menjadi seorang pendidik harus berasal dari hati yang murni dan harus mempunyai tekad untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Menjadi seorang pendidik  bukanlah yang mudah. Oleh karena itu, pendidik bukanlah diciptakan namun terlahir”, ungkapnya.

Menurutnya, selama masih muda gunakan waktu sebaik mungkin untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. “Selagi masih muda gunakan waktu sebaik mungkin  untuk belajar dan mendapatkan pengalaman. Jadilah generasi muda yang haus ilmu pengetahuan dan pengalaman. Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka harus siap menahanya perihnya kebodohan.  Saya yakin setiap orang mempunyai proses dan jalan yang berbeda. Oleh karena itu, jangan pernah merasa insecure pada pencapainorang lain dan fokus pada diri sendiri. Kita harus yakin dengan jalan yang sudah diberikan oleh Allah Swt, Allah tidak berjanji bahwa jalan yang diberikan mudah, namun Allah Swt berjanji bahwa setelah kesulitan ada kemudahan. Allah juga berjanji selalu bersama dengan orang sabar”.

Bagi Isma, kebahagian suatu hal yang sederhana tapi tidak semua orang mendapatkannya. Ia menuturkan sebagai penerima Beasiswa Sang Surya Batch 2 mendapatkan pengalaman yang luar biasa melalui menjadi relawan Lazismu DIY. Ia diberikan kesempatan untuk menjadi admin sosial media Lazismu DIY dan terlibat pada beberapa Program yang diadakan Lazismu DIY. Dia mengungkapkan merasakan kebahagian ketika melihat orang bahagia. Salah satu contohnya, ketika penyaluran rendangmu yang diadakan Lazismu DIY di Panti Asuhan Muhammadiyah Nanggulan Kulon Progo. Isma menuturkan melihat senyuman dan tawa anak-anak membuatnya merasa bahagia.

Berita Terakhir

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Konsultasi
Admin Lazismu
Hai Orang Baik😊
Ada yang bisa kami bantu?