KABUPATEN LUMAJANG — Bertempat di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Muhammadiyah menyerahkan 200 unit Hunian Pelengkap (Hunkap) untuk warga penyintas Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru. Serah terima yang berlangsung pada Rabu (09/11) ini merupakan puncak dari rangkaian bantuan fisik berupa pembangunan dan perbaikan Hunkap yang diberikan oleh Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dengan dukungan Lazismu. Bantuan ini merupakan bentuk komitmen Muhammadiyah dalam membantu mereka yang terdampak bencana di tanah air.
Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Agung Danarto, Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah Mahli Zainuddin, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Lumajang Aminuddin, dan para tamu undangan. Selain itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lumajang Agus Triyono juga hadir mewakili Pemerintah Kabupaten Lumajang. Penyerahan bantuan Hunkap dilakukan secara simbolis oleh Sekretaris PP Muhammadiyah kepada Sekda Kabupaten Lumajang.
Sekretaris PP Muhammadiyah, Agung Danarto menyampaikan harapannya agar Hunkap yang diberikan dapat memberikan manfaat kepada warga terdampak APG Gunung Semeru. Bantuan ini berasal dari dana yang dihimpun oleh Lazismu. Ia pun menegaskan bahwa dana yang dihimpun oleh Lazismu dapat dipertanggungjawabkan karena melalui proses audit dan amanah dalam pengelolaannya.
“InsyaAllah nanti akan memberikan manfaat yang sebanyak-banyaknya untuk warga yang terdampak. Saya kira Lazismu sudah siap diaudit sebagaimana yang sebelumnya. Dana yang masuk dari masyarakat itu akan dipertanggungjawabkan dan insyaAllah selama ini Lazismu amanah dalam kegiatannya,” tegas Agung.
Lebih lanjut, Agung menjelaskan bahwa kerja Muhammadiyah untuk warga terdampak APG Gunung Semeru masih belum berakhir. Setelah pembangunan fisik berupa Hunkap, masih akan ada kegiatan pembinaan berbasis komunitas. Kegiatan ini pun akan melengkapi bantuan yang telah diberikan oleh Muhammadiyah sebelumnya, sejak fase tanggap darurat hingga pemulihan kembali pasca bencana.
Sementara itu Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Mahli Zainuddin menuturkan, pihaknya selaku penghimpun dana telah bekerja sejak erupsi terjadi pada Desember tahun lalu. Lazismu kemudian menyalurkan dana-dana tersebut kepada pihak internal Muhammadiyah seperti majelis, lembaga, maupun ortom yang bergerak untuk membantu para penyintas sehingga bisa diimplementasikan secara maksimal. Ia pun mengajak untuk terus menjaga hubungan antara persyarikatan dengan warga penyintas.
“Lazismu sebagai fundraiser menghimpun dana sejak erupsi terjadi pada bulan Desember 2021. Setelah dana terkumpul, Lazismu menyalurkan ke majelis, lembaga, ortom, dan pihak-pihak terkait sehingga bisa diimplementasikan secara optimal. Untuk tanggap darurat sudah beberapa bulan lalu. Hari ini hunian pelengkap sudah kita serah terimakan. Berikutnya adalah beberapa kegiatan yang terkait dengan sosial keagamaan. Jadi nanti diharapkan teman-teman di Lumajang Jawa Timur, Majelis Pemberdayaan Masyarakat, dan Majelis Tabligh untuk bisa melanjutkan kedekatan kita dengan masyarakat penyintas sehingga hubungan emosional persyarikatan dengan para penyintas dapat terjalin,” ungkap Mahli.
Mewakili Pemerintah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono selaku Sekretaris Daerah mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Muhammadiyah. Apa yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah untuk warga Kabupaten Lumajang terdampak APG Gunung Semeru memiliki nilai yang besar. “Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Lumajang mengucapkan terima kasih kepada Muhammadiyah, kemudian para donatur Muhammadiyah dari seluruh kawasan Indonesia maupun yang di luar Indonesia yang menyalurkan donasinya melalui Lazismu. 200 unit rumah, ini bukan angka yang kecil, tapi ini bagian yang besar dari 1951 unit rumah yang terbangun,” ucapnya.
Terakhir, Agus berharap agar Muhammadiyah terus membantu warga dalam bentuk pemberdayaan agar mereka dapat hidup secara lebih baik lagi. “Tentu harapan kami Muhammadiyah bersama seluruh elemen yang lain di organisasi Muhammadiyah bisa membantu kami Pemerintah Kabupaten Lumajang di dalam pemberdayaan kehidupan penghuni Bumi Semeru Damai ini. Tidak cukup bantuan fisik kita bangun, tapi kita punya tugas berat untuk memberdayakan mereka untuk bisa hidup lebih baik,” harapnya.
Total dana yang telah dikeluarkan oleh Muhammadiyah untuk pembangunan Hunkap ini mencapai 5,62 miliar rupiah. Sebelumnya, Muhammadiyah melalui Lazismu juga telah menggelontorkan dana bantuan sejak fase tanggap darurat hingga kini memasuki tahap rehabilitasi. Pembangunan Hunkap dilakukan di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur sejak Januari hingga selesai pada Oktober 2022 yang dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama dibangun sejumlah 40 unit di Blok E1 dan E2, kemudian dilanjutkan pada tahap kedua sebanyak 160 unit Hunkap di Blok I (1–5) dan J (1–3). Pembangunan Hunkap ini merujuk pada Surat Keputusan (SK) No. 188.45/30/427.12/2022 dari Bupati Lumajang tentang pembagian lokasi Huntara yang akan dibangun oleh para pemberi bantuan untuk para warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
Dalam proses pembangunan Hunkap, Muhammadiyah seperti Lazismu Wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat, serta dukungan dari Bank BJB. Fasilitator lapangan dan tim teknis dilakukan oleh Teknik Arsitek dan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Proses pembangunan pun diserahkan kepada PDM Kabupaten Lumajang yang melibatkan Lazismu Kabupaten Lumajang.
Program pemberdayaan atau Community Development (Comdev) juga telah dijalankan di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang berupa Unit Produksi Batako yang modalnya didukung oleh Lazismu. Unit Produksi Batako ini didirikan oleh MDMC dengan dukungan Tim Penguatan Kapasitas Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember. Pelaksananya adalah warga setempat yang telah dilatih untuk membuat batako dan seluruh hasil produksi batako ini dibeli oleh Tim Program Pembangunan Hunkap MDMC-Lazismu untuk membangun hunian bagi warga penyintas.