Dasar Hukum dan Hikmah Perintah Kurban, Berkaitan dengan hukum Qurban para ulama berbeda pendapat tentang hal ini, ada yang mengatakan hukumnya wajib namun ada juga yang mengatakan sunnah. Terlepas dari itu semua, hukum melakukan Qurban merupakan salah sati ibadah yang diperintahkan Allah swt. yang mana hal ini dijelaskan dalam Qs Al-Kautsar: 1-2.
“Sesungguhnya Kami (Allah) telah memberikan engkau (Muhammad) nikmat yang banyak, maka salatlah kamu karena Tuhanmu dan sembelihlah (kurbanmu)” (QS. Al-Kautsar: 1-2).
وَالْبُدْنَ جَعَلْنٰهَا لَكُمْ مِّنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ لَكُمْ فِيْهَا خَيْرٌۖ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلَيْهَا صَوَاۤفَّۚ فَاِذَا وَجَبَتْ جُنُوْبُهَا فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّۗ كَذٰلِكَ سَخَّرْنٰهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Dan unta-unta itu Kami jadikan untuk-mu bagian dari syiar agama Allah, kamu banyak memperoleh kebaikan padanya. Maka sebutlah nama Allah (ketika kamu akan menyembelihnya) dalam keadaan berdiri (dan kaki-kaki telah terikat). Kemudian apabila telah rebah (mati), maka makanlah sebagiannya dan berilah makanlah orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami tundukkan (unta-unta itu) untukmu, agar kamu bersyukur” (QS. Al Hajj: 36).
Qurban Aman dan Nyaman melalui Lazismu DIY: Tunaikan Qurban, Raih Keberkahan! Qurbanmu ya Lazismu.

“Saya salat ‘Idul Adha bersama Rasulullah saw, kemudian setelah selesai, kepada beliau diberikan seekor kibasy (kambing yang besar) lalu beliau menyembelihnya seraya berdoa: ‘Bismillahi wallahu akbar, Allahumma hadza ‘anniy wa ‘an man lam yudlahhi min ummatiy’ (Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Wahai Allah, ini dariku dan dari orang yang tidak berkurban dari umatku). (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan At-Turmudziy).
Hikmah Berqurban, Dasar Hukum dan Hikmah Perintah Kurban
1. Sebagai ungkapan syukur kepada Allah yang telah memberikan ni’mat yang banyak kepada kita.
2. Dapat mengambil pelajaran dari keluarga Nabi Ibrahim, yaitu: dimana Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail diuji kesabarannya untuk menjalankan perintah Allah, dan mengutamakan ketaatan kepada Allah dan mencintai-Nya lebih dari mencintai dirinya dan anaknya.