Nusa Tenggara Timur – Tim medis Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah dari MDMC kembali melakukan pelayanan kesehatan di Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu, 15 Desember 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari respon tanggap darurat untuk membantu penyintas bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang masih berada dalam masa tanggap darurat.
Kegiatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan dan pengobatan bagi penyintas bencana. Berdasarkan data terkini, masa tanggap darurat masih berlangsung hingga 31 Desember 2024. Meskipun sebagian pengungsi di wilayah Kecamatan Wulanggitang, khususnya di Desa Hewa, Boru, dan Pululera, telah dipulangkan, kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan tersendiri dalam upaya penanganan kesehatan masyarakat.
Pada layanan yang dilaksanakan pada Minggu, 15 Desember 2024, tim medis Muhammadiyah berhasil memberikan layanan kesehatan kepada 48 jiwa di Desa Boru. Dari jumlah tersebut, 17 di antaranya adalah laki-laki dan 31 perempuan. Mayoritas penerima manfaat adalah perempuan dewasa. Penyakit yang paling banyak ditemukan di lokasi adalah Rhinitis Akut atau Rhiofaringitis Akut, yang dialami oleh 33 orang.
Selain melakukan layanan kesehatan, tim EMT Muhammadiyah juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya asupan makanan bergizi sebagai bagian dari upaya promosi kesehatan. Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan, terutama di tengah situasi pasca-bencana.
Selama pelaksanaan pelayanan, tim EMT Muhammadiyah menghadapi sejumlah kendala. Salah satu tantangan utama adalah cuaca hujan yang cukup intens, sehingga aksesibilitas ke lokasi layanan menjadi sulit. Kondisi ini turut mempengaruhi mobilitas tim dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Untuk mendukung kelancaran pelayanan kesehatan di masa tanggap darurat ini, tim EMT Muhammadiyah mengidentifikasi sejumlah kebutuhan mendesak, di antaranya ambulans atau kendaraan operasional untuk mendukung layanan mobile, timbangan anak untuk memantau kondisi kesehatan anak-anak, dan logistik obat-obatan, termasuk tablet tambah darah untuk membantu pemulihan penyintas.
Tenaga kesehatan yang bertugas pada tanggal 15 Desember 2024 terdiri dari dr. Isna Maulida Hanum, Dokter Umum dari RS PKU Muhammadiyah Gamping; Doddy Yumam Prasetyo, S.Kep., Ns, Perawat dari RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta; serta Meiresha Karunia Tri Ashari, S.Ftr., Ftr, Fisioterapis dari RS PKU Muhammadiyah Bantul. Ketiga tenaga medis tersebut bertugas di PosKor (Pos Koordinasi) untuk memastikan pelayanan kesehatan dapat dilakukan dengan optimal meskipun dalam kondisi yang serba terbatas.
Saat ini, situasi tanggap darurat masih berlangsung dengan tantangan cuaca yang tidak menentu. Tim EMT Muhammadiyah terus berupaya memberikan layanan kesehatan terbaik di tengah keterbatasan akses dan sumber daya yang tersedia. Pelayanan ini merupakan wujud nyata komitmen EMT Muhammadiyah dalam membantu penyintas bencana di wilayah terdampak, khususnya di Nusa Tenggara Timur, demi menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Media dan Informasi LAZISMU DIY dari Laporan MDMC DIY.