Pandemi covid masih menyisakan tangis kepada anak bungsu dari dua saudara ditinggal salah satu orang tua (ayah) meninggal akibat terpapar pandemi covid. Kondisi yang mengakibatkan kehilangan salah satu tulang punggung keluarga menjadi sulit untuk bertahan hidup dalam kondisi memprihatinkan. Rumah kayu beralaskan bebatuan ditengah kebun dengan kondisi jalan bebatuan ketika menuju rumah kediaman Rizal Aditya, siswa kelas tiga SMP Negeri 3 Semanu, Kabupaten Gunungkidul
Rumah tanpa Kasur jika malam harus tidur di atas dipan dengan matras lipat, dan yang satunya tidur beralaskan tikar. Kehidupan keluarga dhuafa yang beralamat Jonge 05/04 Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, ibu Rubini orang tua Rizal Aditnya harus menjadi tulang punggung keluarga dengan menjadi buruh tani dengan penghasilan kurang dari satu juta rupiah perbulan
Ketika berangkat sekolah, ibu selalu mengingatkan kepada anaknya untuk melepaskan sepatu ketika berangkat karena jalan dari rumah ke sekolah bebatuan dan becek ketika waktu hujan, jadi khawatir sepatu basah dan jadi rusak
Rizal Aditnya, salah satu kondisi anak dari 1224 anak yatim piatu di DIY yang mengalami hal yang sama, hasil assessment oleh Majelis Pelayanan Sosial (MPS) PWM DIY. Bersama Lazismu DIY membantu berikan santunan tunai baik berwujud maupun beasiswa pendidikan
Kondisi yang dialami ibu Rubini dan anaknya diberikan bantuan kasur, paket sembako, dan perlengkapan alat sekolah untuk menunjang pendidikan dan mewujudkan cita-cita, agar dapat merubah nasib keluarga untuk keluar dari status miskin
Program santunan anak yatim piatu akibat terdampak pandemi covid menjadi salah satu program unggulan di Lazismu DIY. Mengajak masyarakat untuk berkesempatan menjadi orang tua asuh dalam bidang Pendidikan dengan mendonasikan Rp 100.000 setiap bulan/anak. Pembiyayaan Pendidikan dari jenjang TK hingga SMA/SMK/MA ke rekening 716 727 2155 Bank Syariah Indonesia atas nama Lazismu DIY