Program Zakat Fitri Berdayakan Ummat merupakan salah satu cara untuk memaksimalkan penghimpunan dan pendayagunaan zakat fitri yang telah terhimpun secara berkelanjutan.
Tujuan lain Zakat Fitri Berdayakan Ummat adalah Mentasharufkan zakat fitri secara tepat dan manfaat untuk kemakmuran dan kemandirian ummat, Mendayagunakan zakat fitri untuk meningkatkan taraf hidup keluarga ekonomi lemah menjadi keluarga berdaya dan mandiri, Mengokohkan aqidah, meningkatkan semangat ibadah untuk mewujudkan keluarga sejahtera dan barokah.
Menurut Cahyono S.Ag ketua lazismu DIY bahwa program Zakat Fitri Berdayakan Ummat sudah tahun kedua dilaksanakan oleh Lazismu DIY. “Program zakat fitri berdayakan ummat sudah dimulai pada Ramadhan 1440 H tahun lalu”. Ungkap Cahyono.
Pernytaan tersebut di sampaikan pada acara koordinasi dan penandatanganan kerjasama kepada kepala sekolah penerima program dan Majelis Tabligh PWM DIY, Kamis, 05/6/2020 di Aula PWM DIY.
Acara tersebut dihadiri oleh, Kepala Sekolah penerima manfaat, Pimpinan PWM DIY, Majelis Tabligh PWM DIY, dan Majelis Dikdasmen PWM DIY.
Cahyono menjelaskan, penghimpunan zakat fitri Kantor Lazismu DIY pada tahun 1441 H mengalami peningkatan dari pada tahun sebelumnya, jika tahun sebelumnya total penghimpunan sebesar 4.764 Kg atau sebesar Rp. 46.364.000 sedangkan untuk tahun 1441 H meningkat menjadi 6.157 Kg atau sebesar Rp 73.884.000.
“Alhamdulillah terjadi kenaikan 1.393 Kg, ini bisa disebabkan karena penghimpunan selain kepada AUM yang sudah kerjasama juga ada beberapa masjid dan perseorangan yang mempercayakan zakat fitrinya melalui lazismu DIY.” Imbuh Cahyono.
Lebih lanjut Cahyono menjelaskan ada 28 AUM pendidikan, 3 Musholla/Masjid dan 55 perseorangan yang menyalurkan zakat fitri ke kantor lazismu DIY.
Program penyaluran Zakat Fitri Berdayakan Ummat pada tahun ini akan fokus menyasar Guru dan Mubaligh se-DIY sebagai penerima manfaat. Untuk guru atau karyawan SD/SMP/SMA se-DIY sederajat sebanyak 60 penerima sedangkan untuk mubaligh ada 10 penerima.
“Penerima program ini menjadi program peduli guru yang menjadi program Lazismu nasional yang juga terdampak covid-19.” tutur Cahyono.
Sebagai kriteria penerima, Cahyono menerangkan bahwa guru/karyawan tersebut berpenghasilan rendah di bawah kebutuhan wajar keluarga tiap bulan, Mubaligh/Guru/Karyawan tersebut penopang utama keluarga, dan untuk guru belum mendapatkan tunjangan sertifikasi.
Para penerima manfaat ini akan menrima beras dari program zakat fitri setiap bulannya sampai bulan ramdhan 1442 H, antara 5-10 kg dengan didasarkan kepada jumlah keluarga tanggungan.
Selain menerima beras, selanjutnya penerima juga akan di assessment potensinya untuk pemberdayaan menjadi keluarga kuat dan mandiri dengan program usaha keluarga mandiri Lazismu DIY yang bekerjasama dengan Majelis dan Lembaga PWM terkait.
Cahyono berharap, dengan ditangunggnya kebutuhan pokok berupa beras ini, uang yang biasa digunakan untuk membeli beras bisa digunakan untuk kebutuhan lain, seperti biaya pendidikan dan lainnya.
Selain itu, harapanya dua sampai tiga tahun kedepan dengan pemberdayaan yang dilakukan bersama ini bisa menjadi keluarga mandiri sehingga dari mustahiq menjadi muzaki. (U.Q)