Pada tanggal 01/03/2021. Lazismu DIY mengadakan acara seminar launching kerjasama bersama BSI (Bank Syariah Indonesia) secara virtual dan langsung. Acara secara langsung diadakan di SD Muhammadiyah Wirobrajan 3. Dalam acara ini terdapat prosesi wakaf uang secara serentak, bantuan pembiyaan KUR, kartu UMKM, dan hasanah card.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Eko Suwardi (Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia), Imam Hidayat Sunarto (RCEO Bank Syariah Indonesia Region Office Semarang), Nugroho Agung Dewanto (Area Manager Yogyakarta), Edi Supriyatna (Branch Manager KC Yogyakarta Kusumanegara), Fakhrurozi Bosman Branch Manager KC Yogyakarta Yos Sudarso, seluruh karyawan BSI Region Office Semarang, dan seluruh elemen dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah serta seluruh elemen Muhammadiyah Daerah Istimmewa Yogyakarta dan tamu undangan.
“Sebgai penterjemah amanat Rakernas dan Rakerwil lazismu DIY untuk membangun sinergisitas antar berbagai lembaga. Kerja sama antar lazismu DIY dan BSI ini menjadi bukti sinergisitas yang telah dimulai dan akan terus diperkuat untuk peningkatan dan kualitas layanan lazismu DIY. Dalam pendistribusian dan pendayagunaan lazismu memiliki 6 pilar program seperti Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Keagamaan, Sosial Kemanusiaan, Dakwah dan Lingkungan. Dari 6 pilar ini yang akan di hikmatkan untuk masyarakat, dengan kerjasama ini akan meningkatkan penghimpunan dari potensi Zakat, Infaq, Shodaqoh (ZIS).” Ujar Cahyono, S.Ag.
BSI yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 1 Februari 2021 adalah bank syariah terbesar di Indonesia, hasil penggabungan tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, dan BNI Syariah. Dari penggabungan ini harapan kami dapat memberikan kontribuasi yang maksimal sesuai dengan ekspetasi dari pemerintah termasuk semakin luasnya kebermanfaatan Bank Syariah Indonesia kepada ummat yang jauh lebih semakin luas.
“Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari sepuluh bank Syariah terbesar di dunia dalam lina tahun kedepan bedasarkan kapitalisasi merket. Bank Syariah Indonesia memiliki fokus untuk menumbuhkan segmen UMKM dalam ekosistem yang terintegrasi, melayani segmen ritel dan consumer serta mengembangkan segmen fulsil dengan produk yang inovatif termasuk pengembangan bisnis global seperti global sukuk, Bank Syariah Indonesia akan dijalan kan dengan prinsip makosip Syariah. Selain menjalankan fungsi intermedieri dan menyalurkan pajak, bank Syariah Indonesia juga memiliki konsp yang dapat dioptimalkan untuk menlakukan pemerataan ekonomi masyarakat melalui Zakat, Infaq, Shodaqoh dan wakaf.” Ujar Imam Hidayat Sunarto selaku RCEO Bank Syariah Indonesia Region Office Semarang.
Dalam acara ini terdapat prosesi wakaf uang secara digital serentak yang dilakukan oleh Imam Hidayat Sunarto selaku RCEO Bank Syariah Indonesia Region Office Semarang dan Cahyono, S.Ag. selaku ketua badan pengurus lazismu DIY di ikuti oleh seluruh peserta yang hadir baik secara virtual maupun yang hadi di lokasi. proses wakaf cukup mudah dan sederhana dengan adanya Aplikasi BSI Mobile dan QRIS yang dapat diakses dimanapun kita berada dan kapan saja.
Selanjudnya sebagai dukungan BSI memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM di antaranya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) diterima oleh Martina Wati sebagai salah satu pengusaha epek-empek di Daerah Istimewa Yogyakarta. selain itu Martina Wati juga memperoleh kartu UMKM, dimana fungsi kartu UMKM ini untuk membantu mempermudah untuk pola pendampingan mitra UMKM Lazismu.
Dalam acara seminar launching Kerjasama tersebut di isi dengan 2 materi seminar. Materi pertama disampaikan oleh bapak Imam Hidayat Sunarto dengan materi “Peran Bank Syariah Indonesia Dalam Penerapan Wakaf Tunai di Indonesia” dan materi kedua disampaikan bapak Muhammad Shulthoni, Lc., M.A., Ph.D selaku ketua Nadzir Wakaf PWM DIY.