Program Zakat Fitri memberdayakan ummat merupakan Program Perdana Lazismu D.I. Yogyakarta (DIY) pada ramadhan 1440 H Tahun ini. Program tersebut bertujuan untuk mendayagunakan penghimpunan zakat fitri guna meningkatkan taraf hidup keluarga ekonomi lemah menjadi keluarga berdaya dan mandiri.
Kegiatan pentasharrufan perdana zakat fitri memberdayakan dilakukan pada Sabtu, 13/07/2019 di Aula Pimpinan Wialayah
Muhammdiyah (PWM) DIY. Menurut Cahyono ketua lazismu DIY program ini sudah sejak bulan ramadhan yang lalu, tapi baru dilaksanakan tahun ini. Menurutnya, program ini sudah mendapatkan restu dari PWM, bahawa Lazismu DIY akan melaksanakan program Zakat Fitri memberdayakan ummat.
baca juga: Program Zakat Fitri Memberdayakan Ummat
Lebih lanjut, Cahyono menjelaskan program tersebut sesuai dengan putusan dewan syariah lazismu, bahwa zakat fitri kemanfaatannya tidak hanya dirasakan atau diberikan pada malam takbiran, tetapi bisa disalurkan sepanjang tahun atau sampai ramadhan berikutnya.
“Dari sini lazismu DIY membuat program agar kemanfaatan atau pendayagunaan zakat fitri yang lebih luas yaitu pemberdayaan ummat.” Tutur Cahyono.
Untuk teknis penghimpunan cahyono menerangkan, penghimpunan zakat fitri dikerjasamakan dengan sekolah-sekolah muhammadiyah, dari 56 sekolah yang ada di DIY sebanyak 14 sekolah bekerjsama untuk program tersebut, seperti SMP Muhamadiyah (MUH) 2 Yogyakarta, SMP MUH 4 Yogyakarta, SMP MUH 3 Yogyakarta, SMA MUH 1 Yogyakarta, SD MUH Condong Catur, SMA MUH 4 Yogyakarta, SMP N 1 Yogyakarta, SMK MUH 1 Wates, SMP MUH 3 Yogyakarta, SMP MUH 1 Yogyakarta, SD MUH Wirobrajan 3 Yogyakarta, SMK MUH Imogiri, SMP MUH 2 Kalasan, dan SMK MUH 1 Playen.
“Alhamdulillah ada 14 sekolah yang tahun ini bisa bekerjsama dengan lazismu, semoga di tahun depan bisa bertambah. Sedangkan untuk penghimpunannya, Alhamdulillah untuk beras terhimpun 1.368 kg (seribu tiga ratus enam puluh delapan kilogram) dan uang terhimpun Rp. 32.548.530 (tiga puluh dua juta lima ratus empat puluh delapan ribu lima ratus tiga puluh rupiah)” Ungkap Cahyono.
Menurutnya, Setelah penghimpunan, maka beras tidak disimpan sampai 11 bulan, tapi akan di depositokan dalam bentuk uang dan bekerjasama dengan petani muhammadiyah, dimana pada saat pentasharrufan setiap bulan akan diambil dalam bentuk beras.
Pada tahun ini lazismu DIY akan memberdayakan 35 mustahiq penerima program zakat fitri memberdayakan yang masing-masing merupakan rekomendasi dari Lazismu di daerah.
Pentasharrufan tersebut memberikan 10 Kg beras ke masing-masing mustahiq. Cahyono menambahkan, bahwa pada pentasharrufan pertama ini, lazismu meratakan pembagian berasnya. Untuk pentasharrufan selanjutnya akan disesuaikan dengan jumlah keluarga mustahiq.
Tidak hanya berhenti di pemberian beras setiap bulan, lazismu DIY juga akan memebrikan pendampingan dan pelatihan serta pendampingan rohani keagamaan terhadap penerima manfaat.
Jefree Fahana Skeretaris lazismu mengungkapkan, selanjutnya akan ada pelatihan untuk mustahiq, seperti pelatihan kewirausahaan, sehingga harapanya kedepan para mustahiq penerima manfaat ini bisa menjadi muzaki. Jefree juga berharap mustahiq penerima manfaat ini bersedia menjadi binaan lazismu, baik di wilayah maupun di daerah.
Jefree menambhakan, bahwa program ini akan melibatkan dan kerjasama berbagai pihak terutama majelis dan lembaga di lingkungan PWM untuk program pemberdayaan dan pendampingan.
Sementara itu, tugas dari lazismu daerah diharapkan juga bisa mendampingi mustahiq di masing-masing daerah. “kedepannya di pertemuan di bulan kedua dan bulan ketiga bisa dilakukan di daerah, dan nanti akan ketemu bersama kembali di wilayah di bulan ketiga untuk mendapatkan pembinaan bersama dan pelatihan.” Imbuh Jefree.