D.I. Yogyakarta – Pandemi masih meninggalkan jejak luka bagi keluarga ibu Hanisa Widomanik, seorang ibu rumah tangga sekaligus menjadi tulang punggung keluarga bertempat tinggal di Rejowinangun, Kotagede merintis usaha roti yang sudah berjalan selama 4 tahunan, berawal dari adanya PHK sepihak dari perusahaan sebelumnya kemudian membuat usaha dengan menerima pesanan berupa nasi box, snack, roti dan kue untuk acara kegiatan besar ataupun kecil.
Namun semenjak pandemi, awal tahun 2020 usaha tersebut pengalami penurunan pendapatan dan terhenti karena tidak adanya aktivitas jual beli. Modal yang seharusnya diperuntukan untuk pengembangan usaha akhirnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan sempat menggadaikan alat usaha untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
Menjadi seorang ibu tunggal yang membesarkan anak yang masih mengikuti pembelajaran wajib di sekolah tingkat SLTA tidak pernah surut untuk selalu berusaha semaksimal mungkin memberikan terbaik buat anak agar bisa mengenyam pendidikan lebih tinggi.
“Sekarang saat ini saya punya tanggungan seorang anak yang telah ditinggal oleh ayahnya sejak usia 4 bulan dan sekarang berusia 17 tahun” kata Ibu Hanisa.
Merasa tidak ingin menjadi beban hidup bagi anak karena tidak mempunyai penghasilan, alhasil memberanikan diri untuk memulai kembali usaha yang sempat mati suri dikarenakan pandemi.
“Usaha saya untuk menerima pesanan nasi box, snack, roti dan kue untuk keperluan jumat berkah, pengajian, arisan, harapan setiap kali berjualan ada sedikit sisa dana untuk bersedekah juga melalui berbagi makanan di jumat berkah ini” imbuhannya
Lazismu DIY memberikan bantuan modal usaha untuk pengembangan usaha roti yang sudah terhenti sejak adanya pandemi. Harapan dari modal tersebut usaha rotinya bisa berkembang dan berjalan untuk persiapan kebutuhan selama bulan ramadan.