Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LAZISMU UMY) terus meningkatkan kualitas layanan penyaluran zakat yang transparan dan kompeten melalui standarisasi tata kelola. Setelah meraih predikat audit Wajar Tanpa Pengecualian, LAZISMU UMY mengadakan pelatihan bagi para Amil Eksekutif di berbagai wilayah pada Selasa (10/9), dengan pembicara Eka Suhendri, S.H.I., M.H., yang menekankan pentingnya profesionalisme, amanah, antusiasme, dan kreativitas.
“Satu prinsip yang menjadi dasar bagi para Amil Eksekutif LAZISMU adalah pantang beristirahat jika masih banyak masyarakat yang kesusahan. Ini juga bertujuan sebagai motivasi dalam melayani masyarakat kurang mampu yang membutuhkan zakat, sekaligus bentuk tanggung jawab atas tugas sebagai Amil Zakat,” ujar Eka.
Eka Suhendri S.H.I., M.H., selaku sekretaris LAZISMU DIY mengungkapkan masih adanya sebagian masyarakat yang belum memahami ketentuan zakat secara umum. Ia menjelaskan perbedaan penerapan ketentuan zakat antara pemerintah melalui Baznas dan LAZISMU, salah satunya terkait zakat fitrah. LAZISMU memperbolehkan zakat fitrah didistribusikan sepanjang tahun, berbeda dengan Baznas yang mengharuskan penyalurannya sebelum Idul Fitri.
Hal tersebut secara otomatis menjadi tugas dari para Amil Eksekutif LAZISMU untuk menjelaskan kepada masyarakat atas perbedaan tersebut. Agenda pelatihan dari LAZISMU UMY ini diselenggarakan selama tiga hari hingga 12 September 2024 dan diikuti oleh LAZISMU dari berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA), yaitu Universitas Ahmad Dahlan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Klaten, dan Universitas Muhammadiyah Surabaya. Pelatihan dilakukan secara intensif dengan melakukan praktikum, seperti praktikum keuangan, fundraising hingga pentasyarufan atau penyaluran.
Melalui pelatihan ini pula, LAZISMU UMY ingin agar kepercayaan masyarakat atas lembaga penyaluran zakat yang dimiliki Muhammadiyah semakin meningkat. Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN Eng. menyampaikan bahwa ia sangat mengapresiasi upaya dari LAZISMU UMY dalam hal tersebut, karena kepercayaan menjadi aspek paling penting dari lembaga yang mengelola keuangan.
“Aspek ini terkadang masih luput diantara kita, karena kepercayaan adalah hal yang tidak bisa kita bentuk, melainkan kita dapatkan dari masyarakat yang menggunakan layanan LAZISMU. Maka dari itu, komitmen dan profesionalisme menjadi kunci agar LAZISMU UMY maupun yang tersebar di berbagai wilayah dapat terus dipercaya oleh masyarakat untuk menyalurkan zakat mereka. Ini sekaligus menjadi kesempatan bagi para Amil Eksekutif LAZISMU untuk dapat beramal dengan mengelola dana zakat milik umat,” tutup Gunawan.
Sumber berita : LAZISMU UMY