fbpx

LAZISMU Targetkan Penghimpunan ZIS 600 Miliar untuk tahun 2025 pada penutupan Rakernas Lazismu 2025

Yogyakarta, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais, M.IR., menyampaikan telah terlaksananya pelatihan Dewan Pengawas Syariah yang dilaksanakan secara online selama lima hari, dan secara offline yang berlangsung pada 29-30 November lalu. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya aspek sinergi kebajikan yang tidak hanya berbicara pihak eksternal, tetapi juga penguatan tata kelola internal lazismu.

“Kami mohon perhatian dan support dari Muhammadiyah, terutama pada pimpinan wilayah, untuk terus mendukung kemajuan Lazismu di daerahnya masing-masing. Lazismu merupakan pundak dan harapan bagi majelis lembaga, tentunya dukungan ini harus terus terpelihara” ujarnya.

Beliau menambahkan bahwasannya target penghimpunan Lazismu untuk tahun depan mencapai 610,5 miliar. Salah satu program prioritas Muhammadiyah yang mendapat arahan dari Bendahara Umum yaitu Program Makan Bergizi. Lazismu telah memulai ini dengan bantuan beras, telur, dan lain sebagainya, namun memang belum dalam skala besar. “Kami akan terus memberikan dukungan kepada Lazismu wilayah dengan berbagai inovasi sosial untuk menyambut Indonesia Emas 2045. Bersama-sama kita perkuat internal dan tidak tertinggal momentum-momentum penting dengan beragam program,” tambahnya.

Perlunya memperkuat sinergi internal antara Lazismu dan Muhammadiyah. Agung Danarto menekankan bahwa Lazismu perlu belajar dari sistem perbankan, mereka memiliki belasan ribu kantor yang sangat tersistem dengan baik dan terintegritas menjadi 1, terutama dalam hal akuntabilitas, pengeluaran seribu pun tercatat dan terlihat oleh pusat. Dalam hal tersebut tentunya kepercayaan publik terus meningkat

“Muhammadiyah sejak awal ditopang oleh dana ZIS (zakat, infak, shadaqah). Terbukti dari amal usaha seperti sekolah, rumah sakit dan lain-lain. Oleh karena itu, Lazismu perlu mengadakan pelatihan, terutama dalam pembuatan laporan keuangan dan proposal yang diminta lazismu pada pusat,” ungkpnya

Beliau juga menyebutkan bahwa dana ZIS adalah salah satu penopang dakwah Persyarikatan Muhammadiyah. Dalam sebuah penelitian menyebutkan bahwa tingkat kedermawanan Indonesia diakui tertinggi dari bangsa-bangsa lain, oleh karenanya kita harus membuktkan bahwa Indonesia masyarkatnya dermawan. “Kita harus berpikir, bagaimana mendapatkan dana yang cukup untuk meningkatkan kesejahteraan guru-guru Muhammadiyah.” tambahnya.

Berita Terakhir

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Konsultasi
Admin Lazismu
Hai Orang Baik😊
Ada yang bisa kami bantu?