Konflik yang terjadi di Sudan, Afrika, berimbas kepada pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) ke tanah air. Keadaan ini direspons oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) atau Task Force untuk membantu proses pemulangan WNI tersebut. Sebagian telah tiba di Asrama Haji Jakarta dan beberapa diantaranya telah mendapatkan penanganan oleh Tim Task Force Muhammadiyah dan RSI Jakarta yang turut serta dalam memberikan layanan kesehatan.
Sebagaimana dilansir website lazismu.org, anggota Tim Task Force PP Muhammadiyah, Yuli Mumpuni dalam keterangannya menyebutkan, Task Force Muhammadiyah terdiri atas beberapa perwakilan majelis dan lembaga yang ditunjuk oleh PP Muhammadiyah. Di antaranya Lembaga Resiliensi Muhammadiyah atau biasa dikenal dengan nama Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Lazismu, Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional (LHKI), dan Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang). “Tim Satgas PP Muhammadiyah sudah dibentuk oleh PP Muhammadiyah untuk merespons kebutuhan kepada adik-adik kita yang bersekolah di Sudan. Alhamdulillah koordinasi dengan KBRI di Khartoum, maupun KJRI kita di Jeddah dan KBRI di Riyadh itu sangat lancar,” terangnya.
Yuli melanjutkan, Muhammadiyah juga melibatkan Tim Kesehatan dari Rumah Sakit Islam (RSI) Jakarta Cempaka Putih, RSI Jakarta Pondok Kopi, dan RSI Jakarta Sukapura. Selain itu, Tim Task Force Muhammadiyah juga bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dalam melakukan penanganan berupa pendampingan psikososial, pelayanan kesehatan, manajemen data dan informasi serta asesmen.
“Untuk selanjutnya yang akan kita lakukan dari Satgas PP Muhammadiyah akan standby untuk intervensi. Kami sudah mengerahkan dari RSI Jakarta Pondok Kopi satu tim dokter di Asrama Haji untuk mulai periksa SWAB Antigen. Teman-teman dari Lazismu dan MDMC juga mulai berdatangan. Terima kasih relawan-relawan yang telah membantu menemani anak-anak dan ibu yang hamil yang telah mengalami perjalanan jauh,” ujar Yuli.
Sebelumnya, Pemerintah RI melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa evakuasi dan pemulangan WNI dari Sudan ke Indonesia dilakukan bertahap. Dari 897 WNI yang dievakuasi ke Indonesia, 385 WNI telah tiba di tanah air pada Jumat (28/04) pagi. Rombongan pertama yang dipulangkan itu terdiri atas 248 perempuan, 137 laki-laki, dan 43 anak-anak. Rombongan kedua dipulangkan dari Jeddah ke Indonesia pada Sabtu (29/04) dan dijadwalkan tiba di Indonesia pada Ahad (30/04). Sementara rombongan terakhir akan pulang ke Indonesia dari Jeddah pada Ahad (30/04).[Doddy/Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]