Yogyakarta– Kekeringan dibeberapa daerah di Gunungkidul merupakan sebuah bencana yang hampir terjadi setiap tahunnya di musim kemarau, meskipun ada juga yang mengalami terus kekeringan. Hal ini disebabkan kondisi tanah yang berkapur dan bebatuan sehingga menyusahkan untuk melakukan pembuatan sumur.
Berkait hal tersebut, Lazismu D.I. Yogyakarta pada periode kali ini mencanangkan program pembuatan sumur bor minimal 10 titik selama 5 tahun.Menurut Cahyono, S.Ag., pembuatan sumur bor merupakan solusi kekeringan yang terjadi di beberapa daerah di Gunungkidul, seperti Tepus, Girisubo, dan lainnya. “Selama ini jika terjadi kekeringan, solusi yang diberikan hanyalah pengiriman tangki air bersih. Namun kami melihat ini tidak efektif dan sifatnya sesaat. Jadi solusinya ya sumur bor yang bisa tahan lama dan permanen.” tutur Cahyono yang merupakan ketua Lazismu D.I. Yogyakarta
Sedangkan Jefree Fahana, M.Kom, Sekretaris Lazismu D.I.Yogyakarta mengatakan untuk tahun 2016, Lazismu D.I. Yogyakarta akan membantu membuatkan sumur bor satu titik dulu yaitu di daerah Girisubo. “Kali ini kami baru bisa membantu untuk pembuatan sumur bor hanya di satu titik dulu yaitu Girisubo karena kebutuhan dana untuk satu sumur bor berkisar Rp. 65.000.000.” kata Jefree
“Total kebutuhan dana kami untuk pembuatan sumur bor selama 5 tahun berkisar angka Rp. 650.000.000, jadi kami berharap sekali adanya donatur yang siap untuk bersinergi bersama lazismu.” tambah Jefree.
Penyerahan bantuan dana secara simbolik dilakukan Lazismu untuk pembuatan sumur bor di daerah Girisubo berlangsung di Aula Kampus 1 UAD pada Pengajian Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, dengan dana awal yang diberikan yaitu Rp. 30.000.000. Penyerahan ini langsung diberikan oleh Ketua PWM D.I. Yogyakarta kepada Ketua PCM Girisubo Gunungkidul.