Selasa (18/9) pukul 11.00 WIB telah berlangsung Konferensi Pers Respon Gempa Lombok oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Acara ini dihadiri 15 wartawan dari berbagai media yang ada di Yogyakarta. Dalam pertemuan tersebut disampaikan bahwa Muhammadiyah memiliki prinsip OMOR (One Muhammadiyah One Response). OMOR merupakan sebuah respon terkait bencana yang melibatkan seluruh elemen yang ada di Muhammadiyah yang terdiri dari Majelis, Lembaga dan Ortom.
Disampaikan Agung Nugraha, tim dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) DIY, pihaknya akan melakukan pembenahan pelayanan kesehatan, pelayanan kegiatan anak-anak, membentuk dan melatih relawan lokal, mengkordinasikan antarlembaga yang bergerak dalam kebencanaan, memfungsikan peran masyarakat dalam penanggulangan bencana, dan meneruskan pelayanan terhadap masyarakat yang terdampak.
Adapun fokus Relawan Muhammadiyah (MDMC DIY, LazimMu DIY, dan LLH-PB PW Aisyiyah DIY) adalah pendampingan psikososial. Sejauh ini merespon bencana gempa bumi di Lombok, NTB PWM DIY telah menerjunkan 45 relawan psikososial ke NTB. Setelah ini, pihaknya masih akan mengirimkan lagi sebanyak 75 relawan psikososial selama 3 bulan kedepan. Harapannya keberadaan 120 relawan Psikosisiaol ini dapat memberikan pendampingan terutama kepada anak-anak.
Hal itu ditegaskan Ketua Bidang Lazismu & LPB PWM DIY, Arief Jamali Muis. Menurutnya, telah banyak lembaga lain yang menyalurkan bantuan fisik kepada korban gempa di Lombok. Namun jarang yang menyentuh ranah psikososial para korban.
“Paling tidak nanti ada 120 relawan psikososial yang akan dikirim sampai Bulan Desember. Jadi kalau selama tiga bulan, dengan setiap bulannya kita kirim 40 relawan maka kita akan mengirimkan 120 relawan psikososial yang akan turun ke sana. “ Kata Arief dalam keterangan pers di salah satu rumah makan di Jalan Gedungkuning Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (18/9/2018).
Adapun para relawan tersebut akan direkrut dari kalangan mahasiswa di lingkungan PT Muhammadiyah. Seperti Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Aisyiyah, juga dari Angkatan Muda Muhammadiyah.
“Sebelum berangkat ke sana tentu kita latih. Kita latih mereka tentang kebencanaan, tentang psikososial, tentang keagamaan dan lain sebagainya. Karena di sana kadang-kadang mereka juga dibutuhkan, disuruh ceramah dan macam-macam,” tutupnya.
Selain itu, komitmen dan keseriusan Muhammadiyah DIY dalam penanganan korban gempa Lombok, NTB selain pengiriman 120 relawan Psiokososial juga akan membangun 40 unit hunian sementara (huntara) tahan gempa.
“Kalau Muhammadiyah keseluruhan di Indonesia (akan membangun) sekitar 465 huntara di Lombok. Khusus dari PWM DIY kita mengambil 40 huntara,” kata Arif Jamali Muis kepada wartawan.
Arif mengatakan, huntara yang akan dibangun Muhammadiyah sengaja didesain tahan gempa. Harapannya apabila huntara tersebut menjadi hunian tetap, maka penghuni huntara bisa menyempurnakannya.
“Kalau itu (huntara) nanti kemudian benar-benar menjadi hunian tetap. Kemudian dapat bantuan dari pemerintah itu bisa dilanjutkan. Jadi pembangunannya tidak mulai dari nol lagi,” ungkapnya.
konsep huntara tahan gempa PWM DIY menggandeng arsitektur dari perguruan tinggi di lingkungan Muhammadiyah, salah satunya UMY. Tim arsitektur tersebut bertugas memberikan pendampingan.
“Kita (PWM DIY) menurunkan tim arsitektur dari teknik sipil (UMY) untuk kemudian melakukan perencanaan di sana, melakukan asesmen di sana. Jadi kita akan ada pengawas pembangunan yang ada di sana,” ungkapnya.
Sementara itu, laporan penghimpunan donasi gempa Lombok, NTB yang di himpun Oleh Lazismu se DIY terkumpul uang sebesar Rp 2.2 Milyar.
Rincian perolehan menurut Jefree Fahana sekretaris Lazismu DIY, meliputi, dari Lazismu DIY sebesar Rp 427 juta, Lazismu Kota Yogyakarta sebanyak Rp 808 juta, Lazismu Gunungkidul Rp 240 juta, Lazismu Bantul Rp 230 juta, Lazismu Kulon Progo Rp 212 juta dan Lazismu Sleman Rp 367 juta.
Jefree mengucapkan terimkasih kepada seluruh donatur atas donasi yang diberikan dan dipercayakan ke lazismu DIY. Selain itu, jefree menambahkan bahwa komitmen lazismu adalah membantu meringankan beban korban gempa Lombok, NTB, dan wujud komitmen itu akan diwujudkan dengan berbagai program-program yang dikerjasamakan dan menggandeng mdmc DIY dan LLH-PB PW Aisyiyah DIY
Selain mengirimkan 120 realawan psikososial, kedepannya Muhammadiyah DIY akan melakukan Pengadaan 1000 School Kit, Pembangunan Huntara (Hunian Sementara) sebanyak 40 rumah, Membangun TK, Membangun Klinik Kesehatan dan bekerjasama dengan PWM Jatim, Jateng dan Jabar untuk membangun komplek Perguruan Muhammadiyah di Gangga.
sumber: Relawan muhammadiyah DIY, detiknews, mediamu