Kulon Progo – Dalam rangka hari TBC sedunia 2022, BKKBN menggelar skrining TB pada anak stunting di Puskesmas pengasih II, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo. Dalam acara tersebut Lazismu DIY turut hadir dalam pemberian 100 paket beras kepada penerima manfaat keluarga anak stunting yang diberikan langsung oleh kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo. (26/3)
Melanjutkan program kerjasama pencegahan stunting bersama BKKBN, Lazism DIY berkontribusi penurunan angka stunting di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan memberikan pemenuhi gizi seimbang pada anak agar tetap terjaganya kesehatan dan terhindar dari penyakit terutama munculnya Tuberkulosis (TB) pada anak
Percepatan pengentasan TBC dan penurunan stunting diperlukan penanganan lebih cepat melalui pemeriksaan berkala atau skrining pada anak. “Ciri-ciri anak pengidap TBC sering batuk pilek, berat badan tidak naik dan tidak mau makan sehingga anak mengalami stunting” ujar Hasto Wardoyo
Menurut ketua UKK Respirologi IDAI dan juga Project Leader Zero TB, dr Rina Triasih bahwasanya skrining TBC kepada anak stunting menjadi bagian paling penting penanganan masalah besar yang sedang dihadapi di Indonesia. “Walaupun belum diketahui pasti sejauh mana kasus TBC pada anak namun diharapkan percepatan eliminasinya bisa dilakukan” katanya
Dalam imbuhannya, kegiatan dalam peringati hari TBC sedunia menjadi momentum baik untuk penanganan TBC dan penurunan stunting pada anak. Bersama-sama berupaya program kolaborasi kedua fokus masalah utama ini bisa teratasi untuk Indonesia lebih baik
Kulon Progo menjadi daerah dengan penurunan stunting terbaik di wilayah DIY, tercatat pencapaian sebesar 14,9 persen angka stunting lebih cepat 2 tahun dari target nasional 2024 mendatang menurut hasil studi status gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada 2021
“Syukur Alhamdulillah target pencapaian stunting nasional sudah di dapat di Kulon progo, pencapaian ini terus menerus di turunkan. Mendukung program BKKBN Pusat” kata Bupati Kulon Progo, Sutedjo
Kiprah Muhammadiyah dalam program kerjasama pencegahan stunting dibangun atas dasar situasi kemiskinan di Yogyakarta menyebabkan munculnya stunting pada keluarga dhuafa, program yang di gagas Lazismu dinamakan Tingkatkan Kemampuan Gizi Seimbang (TIMBANG) telah dilaksanakan dan dijadikan isu penting bagi Muhammadiyah
Komitmen Muhammadiyah dalam upaya pencegahan stunting dengan memberikan sosialiasasi di tengah masyarakat, pemberian nutrisi gizi seimbang, pelayanan kesehatan dan program-program lainnya yang mendukung agar percepatan penurunan stunting secara nasional bisa terwujud