Sleman – Berbagai pihak bisa saling bersinergi untuk membantu memberdayakan petani, terlebih ketika pandemi Covid-19 belum usai sampai saat ini. Salah satu contoh sinergi, yaitu antara Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MPM PWM) DIY, Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) DIY, dan Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LPM UMY) memberikan bantuan benih padi kepada petani binaan Koperasi Agro Sejahtera Muhammadiyah (Kopasamu) di joglo Sego Welut Godean Sleman, Kamis (31/3/2022) malam.
Menurut Ketua MPM PWM DIY, Agus Amin Syaifudin SP MSc, Benih Padi jenis Ciherang untuk tahap awal sebanyak 270 Kilogram dibagikan kepada 30 petani seperti asal Gamping, Godean, Minggir, Seyegan dan Moyudan.
“Ini masih tahap awal wujud pemberdayaan petani di bawah binaan Kopasamu. Selain bantuan benih padi, juga akan ada pendampingan, bahkan bisa meluas ke petani-petani di daerah lain,” paparnya.
Selain pertanian padi, lanjut Agus, pihaknya juga sudah bersinergi dengan sejumlah pihak, antara lain membina atau mendampingi petani singkong di Gunungkidul. Mulai dari budidaya singkong sampai pengolahannya seperti menjadi tepung mocaf.
“MPM tingkat daerah, sudah punya program pula terkait pemberdayaan petani, misalnya budidaya jambu kristal dan umbi porang,” terang Agus.
Sementara itu Ketua Badan Pengurus LazisMu DIY, Cahyono SAg menjelaskan, sinergi dengan beberapa pihak untuk memberdayakan petani tersebut sejalan dengan program LazisMu secara nasional, yakni Gerakan Tani Bangkit.
“Sebelum dengan Kopasamu untuk budidaya padi, beberapa waktu lalu kami juga menggelar pelatihan sampai membuat demplot lahan penanaman umbi porang di Ngemplak Sleman. Jika berhasil, semoga ke depan bisa diadopsi petani-petani lain di berbagai tempat,” harap Cahyono.
Cahyono menambahkan bahwa program ini bisa menjadi program dakwah dan ekonomi terpadu berkelanjutan yang bersinergi dengan Mejelis dan Lembaga (MLO) di Lingkungan Muhammadiyah. Sebelumnya program dakwah terpadu Lazismu dan MLO juga sudah terlaksana di Girisubo Gunungkidul.
Pada kesempatan tersebut dilaksanakan pula kegiatan sarasehan santai budidaya padi dengan nara sumber Dr Ir Gatot Supangkat MP IPM (Kepala LPM UMY).
Tak kurang dari 30 petani yang hadir, ditambah pengurus Kopasamu serta MPM PWM/PDM antusias mengikuti sarasehan dari awal sampai akhir.
Dr Gatot antara lain memaparkan seputar keunggulan budidaya tanaman padi menerapkan teknologi SRI, manfaat pupuk, merawat/menjaga kesehatan tanaman dengan baik sampai keunggulan beras yang dibudidayakan secara organik.
“Soal pemupukan tanaman, prinsipnya sama dengan manusia jangan sampai berlebihan dalam makan dan minum. Sehingga soal waktu pemupukan, cara memberikan serta dosisnya tak bisa asal-asalan,” tegasnya.
Ditambahkan, beberapa hari sebelumnya, LPM UMY dengan Kopasamu juga telah menggelar pelatihan budidaya singkong serta sekolah lapangan teknologi inovasi budidaya singkong dengan demplot di Kalasan Sleman.
Ketua Kopasamu, Parijo hadir pula dalam kegiatan tersebut serta menyemangati petani-petani binaan Kopasamu yang antusias untuk membudidayakan padi serta beberapa jenis singkong secara baik.
“Sinergi dengan beberapa pihak sangat dibutuhkan, terlebih untuk tanaman padi, rencananya kami juga akan melibatkan PPL dari UPTD BP4. Lalu untuk pasca panen, bersinergi dengan pihak-pihak seperti pemilik penggilingan padi sampai soal pemasaran,” urainya.*